Popular Post

Posted by : Ahmad Imam Khoiruddin Selasa, 18 Juni 2013

Sore Stasiun Bojonggede
(@amdthr)

Aku sedang berpulang dari sekolah, melaju,
meresahi apa-apa, yang telah diberikan tadi
entah itu, ilmu, gurauan, cinta, dan sebagainya...

Aku di sini, di kereta ini, duduk beralaskan koran
bersama ketiga temanku
duduk, meracau,
menunggu tujuan pulang yang entah kapan datang

Akhirnya, “sesaat lagi, kereta akan tiba di stasiun Bojonggede...” teriak speaker kereta dengan seraknya
Aku pun bersorak riang, seperti yang dilakukan ketiga kawanku
Walau kutahu, stasiun tersebut tak lebih dan tak bukan dari sebuah bangunan usang

Aku pun turun dari kereta itu, kereta bekas Jepang itu,
Yang sangat kontras dengan stasiun yang disinggahinya...

Ya, aku jejakkan kakiku di peron tinggi yang baru jadi itu,
dan aku lihat, sebuah layangan yang nyangkut di kabel listrik
makin meregang, makin merana...
yang mungkin sama seperti stasiun ini

okh, stasiun bojonggede
yang terurak
yang terkuras
oleh tangan-tangan kapitalis

kini, kulihat kau tak seperti dulu lagi
kini, kulihat kau dengan angkuhnya
menutup pintu-pintu hatimu
dan menggantinya dengan mesin-mesin itu...

kini, kulihat kau tak seindah dulu lagi
kini, kulihat kau dengan sombongnya
mematikan usaha swakarsa
dengan membangun usaha serupa

dimanakah kau yang dulu?
yang bernyawa,
yang berdenyut,
yang bersahaja sepanjang waktu?

apakah hilangkah? apakah lenyapkah?

dimanakah kau yang dulu?
yang bersuka,
yang bersua,
yang menyebarkan cinta?

apakah sirnakah? apakah punahkah?

sungguh, kurindukan kau yang dulu...
Stasiun Bojonggede...


Bojonggede, 19 Juni 2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Ahmad Tohir's blog - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -